Kamis, 25 November 2010
Daya Tahan Cinta Hanya Empat Tahun Saja!!!!
Assalamualaikum, salam blogger di seluruh dunia maya, apa kabar dunia maya saat ini, blogandiyasa dengar-dengar semakin banyak virus saat ini yang menyerang system operasi sehingga para komuniti maupun perusahaan komputer hardware semakin mempertahankan keamanannya,maaf sudah lama banget blogandiyasa tidak posting karena waktu belajar lebih ditingkatkan lagi. Tapi saat ini blogandiyasa hanya mau cerita tentang apa saja yang membuat cinta itu tahan karena kebanyakan daya tahan cinta itu hanya empat tahun, sangat disayangkan bukan, padahal Sebenarnya saya kaget saat membaca buku yang di tulis Helen Fischer ini.
Di dalam buku tersebut Fischer menyatakan bahwa “Tak Ada Cinta yang Abadi” wah itu sebuh pernyataan yang berani karena dia telah melakukan penelitian bertahun-tahun. Pemacu perasan cinta memiliki pengaruh kerja yang tidak bertahan lama. Hormon yang secara ilmiah memiliki persamaaan dengan amfetamin ini hanya efektif bekerja selama 2-3 tahu saja. Lama-kelamaan tubuh pun bagaikan imun “kebal” terhadap pemicu gelora.
Fischer yang juga penulis buku “Anatomi of Love” menemukan betapa kasus perceraian mencapai puncaknya ketika perkawinan mencapai usia empat tahun, kalau pun masa empat tahun itu berhasil di lalui, katanya sih itu berkat hadirnya anak ke dua. Kondisi itu membuat pernikahan bertahan hingga empat tahun lebih.
Nah setelah saya membaca artikel ter sebut saya langsung menghitung masa pacaran saya yang telah berlangsung dua tahun lebih, berarti kami Cuma punya waktu satu tahun lebih untuk mempertahankan gelora cinta. Lalu apa yang terjadi kalau kami sampai bertahan lima tahun sampai seterusnya? Apakah Cuma ada sisa-sisa cinta yang telah lalu atau punah sama sekali. Lalu bagaimana dengan mereka yang masa pacaranya tujuh tahun lebih kemudian sampai ke jenjang pernikahan???
Kakek dan nenek dapat hidup rukun sampai mereka berusia lanjut juga karena senyawa kimia. Namanya oksitoksin. Kadar oksitoksin ini dapat di tingkatkan dengan cara masing-masing pasangan berusaha saling menyayangi, meskipun pasangannya tersebut sangat menjengkelkan. Mungkin ada benarnya juga nasihat orang tua dulu, “cinta tumbuh karena terbiasa”.
Menurut saya pribadi sih, daya tahan cinta itu tergantung dari masing-masing pasangan. Cinta itu harus di semaikan lewat bahasa kasih sayang berupa kata-kata, sentuhan, waktu, pemberian, dan pelayanan(saling membantu). Dan saya percaya cinta abadi itu ada apabila kita tepat memilih pasangan ^_^
Oke sobat blogger blogandiyasa, sampai disini dulu ya, semoga peringatan ini bisa bermanfaat nantinya, jangan sampai kita berakhir dengan kekecewaan yang mendalam.
Wassalam,..
Langganan:
Postingan (Atom)